DARUL MUWAHHIDIN WONOSUMO

DARUL MUWAHHIDIN WONOSUMO
Page ini berisikan Informasi2 Islami yg berguna bagi Santri dan dan Allumni serta khalayak Umum disamping juga informasi2 berkaitan dengan Profil Institusi, Event, dan Aktifitas2 Lembaga Pondok Pesantren. Disini juga memberikan kemungkinan kepada siapapun baik yang masih berstatus sebagai Santri maupun Alumnus untuk sharing atau sekedar bernostalgia dengan suguhan foto2 serta untuk tetap mendapatkan update informasi2 berkaitan dengan Pondok Pesantren Darul Muwahhidin WONOSUMO.

Rabu, 12 Maret 2014

Hukum Sambal Terasi

Sambel Trasi - By Google
HUKUM KESUCIAN TERASI
Kita tahu bahwa pembuatan terasi adalah dari ikan ikan kecil yang digiles bareng dengan kotoran kotorannya.

Apakah dengan adanya kotoran kita tidak boleh memasak dengan terasi ?
Dalam hal ini Imam Ibnu Hajar dan Imam Romli sepakat bahwa apa saja yang terdapat dalam ikan ikan kecil, baik darah atau kotoran dianggap suci dan diperbolehkan memakannya meskipun bersamaan kotoran. Bahkan Imam Romli memutlakkan, baik ikan besar atau kecil sama saja.

وعبارته : وقد اتفق ابن حجر وزياد و م ر وغيرهم على طهارة ما في جوف السمك الصغير من الدم والروث وجواز أكله معه وإنّه لا ينجس به الدهن بل جرى عليه م ر الكبير ايضا لأن لنا قولا قويا أن السمك لادم له . إهـ ( بغية المشترسدين ص 15 )

وأما حكم الروث فيعفى عنه في السمك الصغير دون الكبير فلا يجوز أكله إذا لم ينزع ما في جوفه لامتزاج لحمه بفضلاته التي في باطنه بواسطة الملح. (نهاية الزين ج: 1 ص: 43

dalam Bughyah

(مسألة: ب): ذهب بعضهم إلى طهارة روث المأكول، بل ذهب آخرون إلى طهارة جميع الأرواث حتى من الكلب إلا الآدمي


Tidak ada komentar:

Posting Komentar