DARUL MUWAHHIDIN WONOSUMO

DARUL MUWAHHIDIN WONOSUMO
Page ini berisikan Informasi2 Islami yg berguna bagi Santri dan dan Allumni serta khalayak Umum disamping juga informasi2 berkaitan dengan Profil Institusi, Event, dan Aktifitas2 Lembaga Pondok Pesantren. Disini juga memberikan kemungkinan kepada siapapun baik yang masih berstatus sebagai Santri maupun Alumnus untuk sharing atau sekedar bernostalgia dengan suguhan foto2 serta untuk tetap mendapatkan update informasi2 berkaitan dengan Pondok Pesantren Darul Muwahhidin WONOSUMO.

Rabu, 14 Desember 2022

HUKUM GURU NGAJI MENERIMA ZAKAT

APAKAH GURU NGAJI BOLEH  MENERIMA ZAKAT  ?
Terjadi perbedaan pendapat dikalangan para ulama' sebagai berikut:

✔. Menurut sebagian ulama' guru ngaji (ustadz, kiai) tidak termasuk delapan golongan yang berhak menerima zakat kecuali dalam keadaan tidak mampu. 

Imam Sayyid Abu Bakar bin Syatho dalam kitabnya I'anatut Thalibin menegaskan: 
"Termasuk hal yang tidak mencegah keduanya (status faqir dan miskin) adalah seseorang yang meninggalkan pekerjaan yang layak baginya karena waktunya tersita untuk menghafal al-Qur'an, memperdalam ilmu Fiqh, Tafsir, Hadis atau ilmu alat (ilmu Nahwu dan ilmu Shorof) yang menjadi sarana tercapainya ilmu-ilmu tersebut, maka orang-orang semacam ini dapat menerima zakat agar mereka dapat melaksanakan usahanya secara optimal, sebab manfa'atnya akan lebih dirasakan serta mengena kepada masyarakat umum, disamping juga hal itu hukumnya adalah fardlu kifayah". Maka dari keterangan tersebut diatas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa memberikan zakat kepada kiai atau guru ngaji adalah boleh dengan syarat kiai atau guru ngaji tersebut dalam kondisi tidak mampu.

✔. Menurut sebagian ulama' yang lain guru ngaji (Ustadz, Kiai) termasuk salah satu dari delapan golongan yang berhak menerima zakat dengan mengatas namakan SABILILLAH. 

Imam Qasthalani Asy-Syafi'i menegaskan didalam kitabnya Jawahirul Bukhori bahwa: "Ahli Sabilillah adalah mereka yang berperang dijalan Allah dengan suka rela (tidak digaji) walaupun mereka dalam kondisi kaya. Mereka berhak menerima zakat untuk membantu mereka dalam berjihad. Dan termasuk Ahli Sabilillah adalah para pelajar atau santri yang mempelajari ilmu Syar'i, orang-orang yang mencari kebenaran, menuntut keadilan, menegakkan kejujuran, orang-orang yang ahli memberi nasehat atau bimbingan dan orang-orang yang membela agama Allah subhanahu wa ta'ala.

Maka berdasar uraian yang termaktub didalam kitab Jawahirul Bukhori tersebut diatas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa memberikan zakat kepada kiai atau guru ngaji adalah boleh.

والله أعلم بالصواب
 
Dasar Pengambilan (1). 

( واعلم ) أن ما لا يمنع الفقر مما تقدم لا يمنع المسكنة أيضا كما مر التنبيه عليه ومما لا يمنعهما أيضا اشتغاله عن كسب يحسنه بحفظ القرآن أو بالفقه أو بالتفسير أو الحديث  أو ما كان آلة لذلك وكان يتأتى منه ذلك فيعطى ليتفرغ لتحصيله لعموم نفعه وتعديه وكونه فرض كفاية  ومن ثم لم يعط المتنفل بنوافل العبادات وملازمة الخلوات لأن نفعه قاصر على نفسه . إعانة الطالبين - (ج 2 / ص 189)
 
Dasar Pengambilan (2). 

ﻭﺍﻟﺴﺎﺑﻊ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻫﻮ ﻏﺎﺯ ﺫﻛﺮ ﻣﺘﻄﻮﻉ ﺑﺎﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻴﻌﻄﻰ ﻭﻟﻮ ﻏﻨﻴﺎ ﺇﻋﺎﻧﺔ ﻟﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻐﺰﻭ ﺍﻫﻞ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻐﺰﺍﺓ ﺍﻟﻤﺘﻄﻮﻋﻮﻥ ﺑﺎﻟﺠﻬﺎﺩ ﻭﺍﻥ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﺍﻏﻨﻴﺎﺀ ﻭﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻃﻠﺒﺔ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﺸﺮﻋﻲ ﻭﺭﻭﺍﺩ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﻃﻼﺏ ﺍﻟﻌﺪﻝ ﻭﻣﻘﻴﻤﻮﺍ ﺍﻻﻧﺼﺎﻑ ﻭﺍﻟﻮﻋﻆ ﻭﺍﻻﺭﺷﺎﺩ ﻭﻧﺎﺻﺮ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻟﺤﻨﻴﻒ الاقناع – 2 230.
 
Dasar Pengambilan (3). 

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﻣﺼﻄﻔﻰ ﻋﻤﺎﺭﺓ ﺍﻫﻞ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻯ ﺍﻟﻐﺰﺍﺓ ﺍﻟﻤﺘﻄﻌﻮﻥ ﺑﺎﻟﺠﻬﺎﺩ ﻭﺍﻥ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﺍﻏﻨﻴﺎﺀ ﺍﻋﺎﻧﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻭﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻃﻠﺒﺔ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﺸﺮﻋﻲ ﻭﺭﻭﺍﺩ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﻃﻼﺏ ﺍﻟﻌﺪﻝ ﻭﻣﻘﻴﻢ ﺍﻻﻧﺼﺎﻑ ﻭﺍﻟﻮﻋﻆ ﻭﺍﻻﺭﺷﺎﺩ ﻭﻧﺎﺻﺮ ﺍﻟﺪﻳﻦ. ﺍﻩ ﺟﻮﺍﻫﺮ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﺑﺸﺮﺡ . ﺍﻟﻘﺴﻄﻼﻧﻲ.ﺹ 192
 
Dasar Pengambilan (4). 

ﻭﻟﻮ ﻗﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻜﺴﺐ ﺇﻻ ﺃﻧﻪ ﻣﺸﺘﻐﻞ ﺑﺒﻌﺾ ﺍﻟﻌﻠﻮﻡ ﺍﻟﺸﺮﻋﻴﺔ ﻭﻟﻮ ﺃﻗﺒﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻜﺴﺐ ﻻﻧﻘﻄﻊ ﻋﻦ ﺍﻟﺘﺤﺼﻴﻞ ﺣﻠﺖ ﻟﻪ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ . روضة – 2 – 309
 
Dasar Pengambilan (5). 

ﻭﺫﻛﺮ ﺍﻟﺪﺍﺭﻣﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺸﺘﻐﻞ ﺑﺘﺤﺼﻴﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻭﺟﻪ : ﺃﺣﺪﻫﺎ : ﻳﺴﺘﺤﻖ ﻭﺇﻥ ﻗﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻜﺴﺐ ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ : ﻻ, ﻭﺍﻟﺜﺎﻟﺚ : ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻧﺠﻴﺒﺎ ﻳﺮﺟﻰ ﺗﻔﻘﻬﻪ ﻭﻧﻔﻊ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺑﻪ ﺍﺳﺘﺤﻖ ﻭﺇﻻ ﻓﻼ . المجموع شرح المهذب – 6 – 172
 
Dasar Pengambilan (5). 

ﺍﻟﺼﻨﻒ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ: ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: ﻭﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﻔﺴﺮﻭﻥ: ﻳﻌﻨﻲ ﺍﻟﻐﺰﺍﺓ. ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ: ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﺄﺧﺬ ﻣﻦ ﻣﺎﻝ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻏﻨﻴﺎ ﻭﻫﻮ ﻣﺬﻫﺐ ﻣﺎﻟﻚ ﻭﺇﺳﺤﺎﻕ ﻭﺃﺑﻲ ﻋﺒﻴﺪ. ﻭﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻭﺻﺎﺣﺒﺎﻩ ﺭﺣﻤﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪ: ﻻ ﻳﻌﻄﻰ ﺍﻟﻐﺎﺯﻱ ﺇﻻ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻣﺤﺘﺎﺟﺎ. ﻭﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻇﺎﻫﺮ ﺍﻟﻠﻔﻆ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ : ﻭﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﻮﺟﺐ ﺍﻟﻘﺼﺮ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺍﻟﻐﺰﺍﺓ، ﻓﻠﻬﺬﺍ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ ﻧﻘﻞ ﺍﻟﻘﻔﺎﻝ ﻓﻲ »ﺗﻔﺴﻴﺮﻩ « ﻋﻦ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﺃﻧﻬﻢ ﺃﺟﺎﺯﻭﺍ ﺻﺮﻑ ﺍﻟﺼﺪﻗﺎﺕ ﺇﻟﻰ ﺟﻤﻴﻊ ﻭﺟﻮﻩ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﻣﻦ ﺗﻜﻔﻴﻦ ﺍﻟﻤﻮﺗﻰ ﻭﺑﻨﺎﺀ ﺍﻟﺤﺼﻮﻥ ﻭﻋﻤﺎﺭﺓ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ، ﻷﻥ ﻗﻮﻟﻪ: ﻭﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺎﻡ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﻞ . تفسير الرازي - 16 – 87
 

Referensi Kitab:
1. I’anatut Tholibin. Juz: 2. Hal: 189
2. Al-Iqna’. Juz: 2. Hal: 230
3. Jawahir Al-Bukhori Bisyarch Al-Qostholani. Hal: 192
4. Raudloh. Juz: 2. Hal: 309
5. Al-Majmu’ Syarch Al-Muhadzdzab. 
Juz:6. Hal: 172
6. Tafsir Al-Rozi. Juz:16. Hal:87

Sabtu, 28 Mei 2022

Nostalgia Dalam photo Bagian 5

 Album sebelumnya....

















Foto Putra-putri KH. Thoyyib Harun dengan formasi paling lengkap. Foto ini diambil pada tahun 1997 oleh Mbak Titin Shofiyah, santri asal Kuripansari Pacet.












To be continued...